Total Sintesis Mitomycin
Pada materi sebelumnya,
telah dijelaskan tentang total sintesis, dimana salah satu manfaatnya adalah
untuk mensintesis senyawa kompleks dari bahan yang sederhana (bahan alam). Nah
pada postingan saya kali ini, saya akan membahas tentang total sintesis untuk
senyawa mytomycin.
Apa itu mytomycin??
·
Mitomycin
is an anti-cancer ("antineoplastic" or "cytotoxic")
chemotherapy drug. This medication is classified as an "antitumor
antibiotic."
·
Mitomycin
is an antibiotic that has been shown to have action against tumors . It works by blocking growth of the cancer cell.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa mytomycin ini adalah
suatu molekul organic kompleks yang memiliki sifat antikanker(sititoksik)
Apa
kegunaan mytomycin??
1. Treatment of adenocarcinoma of the stomach or
pancreas.
2. Also used in treatment of anal, bladder, breast,
cervical, colorectal, head and neck, and non-small cell lung cancer
Sebagai suatu obat
kanker yang digunakan dalam kemoterapi, penting untuk mengetahui meknisme kerja
obat tersebut agar bisa dideteksi bagaimana efek sampingnya ketika digunakan,
sehingga dapat diputuskan obat apa yang bekerja dengan baik, kapan
penggunaannya, seberapa seringkah, bisakah digunakan bersama obat yang lain? Nah
tentunya sebelum membahas efek samping dan hal lainnya, perlu diketahui
terlebih dahulu bagaimana sih total
sintesis untuk mytoycin ini.Mengingat manfaatnya yang sangat besar dalam dunia
kesehatan. Biasanya
mytomycin ini diisolasi dari Streptomyces caesipitorus. Mytomycin A diisolasi
pada 1956 sedangkan mytomycin C pada 1958.
Myytomycin
ini merupakan golongan dari Anthracycline yang merupakan antibiotik anti-tumor yang mengganggu enzymes involved dalam replikasi DNA. Obat ini bekerja di semua fase siklus sel. Golongan
obat ini juga digunakan secara luas untuk berbagai kanker. Pertimbangan utama ketika memberikan obat ini adalah
bahwa golongan obat ini secara
permanen dapat merusak jantung jika diberikan dalam dosis tinggi. Untuk alasan
tersebut, diperlukan batasan penggunaan dosis bagi seseorang untuk seumur
hidup.
Mitomycin ini aktif terhadap bakteri
gram positif dan gram negatif dan juga menunjukkan aktivitas
yang luas terhadap sel tumor. Mitomycin C telah terbukti menjadi lebih kuat dan
merupakan agen antitumor banyak diresepkan. molekul-molekul ini mengerahkan
aktivitas biologis mereka yang kuat dengan silang untai DNA. Berikut ini
adalah beberapa struktur dari senyawa mitomycin, yaitu sebagai berikut :
Mekanisme reaksi mitomycin sebagai obat
antikanker adalah berikatan dengan DNA tumor sehingga replikasi DNA dari tumor
terganggu dan lama kelamaan akan mati. Berikut ini adalah mekanisme reaksinya :
Berdasarkan mekanisme reaksi
diatas, pada tahap I mitomycin C direduksi yang berfungsi untuk
melindungi gugus fungsi karbonil sehingga struktur nya berubah menjadi ; O
karbonil (atas) menjadi elektropositif dan PEB nya berdelokalisasi pada cincin
siklik, serta O karbonil (bawah) menjadi OH. Berikut ini adalah reaksi yang
terjadi pada tahap I :
Pada tahap II terjadi pelepasan –Ome
dari struktur menjadi MeOH sehingga electron berdelokalisasi pada cincin siklik
membentuk ikatan rangkap, seperti dijelaskan pada reaksi berikut :
Selanjutnya pada tahap III, struktur
mitomycin mengalami reaksi alkilasi oleh DNA tumor, reaksinya adalah sebagai
berikut :
Pada tahap IV, DNA membentuk siklisasi dan melepas
gugus –OCONH2 yang diilustrasikan pada gambar berikut ini :
Pada tahap akhir, terjadi reaksi oksidasi untuk mendapatkan
gugus karbonil pada struktur awalnya, reaksinya adalah sebagai berikut :
Senyawa mitomycin dapat disintesis di
laboratorium dengan menggunakan pendekatan kishi, dimana pada pendekatan kishi ini,
menyatakan bahwa mitomycin dapat disintesis menggunakan precursor sederhana
awalnya orto-dimetoksi toluene. Berikut ini adalah mekanisme reaksi pendekatan
kishi senyawa mitomycin :
Berikut ini adalah mekanisme reaksi
sintesis senyawa mitomycin berdasarkan pendekatan khisi-nya yang meliputi
beberapa tahapan, yaitu :
a. Pembentukan
senyawa intermediet aromatik
Berdasarkan gambar diatas, dapat dijabarkan mekanisme
reaksinya, yaitu sebagai berikut :
·
Tahap
I
Pada tahap ini, TiCl4 bertindak sebagai
katalis asam (karna mengikat 4 Cl) dan dikloro metoksimetana sebagai reagennya.
Gugus metoksi pada senyawa orto-diklorotoluena merupakan pengarah orto-para
sehingga substituen dikloro metoksi metana akan tersubstitusi pada posisi orto. Selanjutnya
Cl akan lepas karna adanya katalis TiCl4sehingga menyebabkan O
menjadi rangkap dan akan mendesak metil lepas dan terbentuk aldehid.
·
Tahap
II
Pada tahap ini digunakan reagen mCPBA
(metacloroperoksibenzoit acid) yang merupakan reagen yang mudah menjadi radikal
seperti pada gambar dibawah ini :
Karna berikatan dengan suatu radikal, sehingga menyebabkan
senyawa yang terbentuk menjadi radikal pula, seperti pada gambar berikut
ini :
Setelah
itu radikal-radikal tersebut akan bereaksi membentuk senyawa berikut ini :
·
Tahap III
Pada tahap ini, terjadi 3 step yaitu
yang pertama menggunakan reagen NaOMe, yang kedua menggunakan reagen MeOH yang
menghasilkan senyawa ester dan yang ketiga menggunakan air untuk menghidrolisis
ester dan menghasilkan gugus hidroksi atau senyawa orto-dimetoksi meta-hidroksi
toluene.
·
Tahap
IV
Pada tahap ini terjadi reaksi
substitusi elektrofilik dari 3-bromo-1-propena, H yang terikat pada O akan
berikatan dengan Br- sehingga propena akan tersubstitusi pada
O.
·
Tahap V
Pada tahap ini, terjadi delokalisasi
membentuk keton yang selanjutnya terjadi reaksi reduksi menghasilkan senyawa
2,6-dimetoksi-3-hidroksi-4-alil-toluena. Setelah terbentuk senyawa
2,6-dimetoksi-3-hidroksi-4-alil-toluena terjadi beberapa reaksi yang dijelaskan
pada gambar berikut ini :
·
Tahap
VI
·
Tahap VII
Pada
tahap ini, digunakan Zn sebagai reduktor.
·
Tahap
VIII
Pada tahap ini, dimasukkan N-benzilamin (Bn) yang berfungsi
sebagai gugus pelindung pada hidroksi.
·
Tahap
IX
Pembentukkan epoksida dari dioksan
·
Tahap X
Pada tahap ini, cincin epoksida membuka
dan disubstitusi olen CH3CN dan menyebabkan O kekurangan elektron
sehingga ditambahkan CrO3- sehingga menghasilkan
keton.
b. Pembentukan cincin medium
·
Tahap I
Pada
tahap ini terjadi reaksi substitusi –OMe.
·
Tahap II
·
Tahap III
Pada tahap ini, gugus pelindung Bn
dihilangkan dengan menggunakan katalis Pd, karbon untuk menyerap air dan
methanol untuk mengasamkan. Hal ini diilustrasikan pada gambar berikut ini :
·
Tahap IV
Pada tahap selanjutnya adalah dengan
mengoksidasi senyawa yang telah didapat dan menggunakan metanol sebagai
pelarut,
c. Siklisasi
transannular
Pada tahap ini, terbentuk cincin siklik
baru dari gugus NH dengan 2 jalan, yang pertama dengan menggunakan MeOH dan SiO2 dan
jalan yang kedua adalah dengan menggunakan gugus S-Me dan Et3N
seperti yang dijelaskan pada gambar berikut ini :
http://dokumen.tips/documents/sintesis-senyawa-organik.html
http://deviaastuti.blogspot.co.id/2016/04/mitomycin.html
http://deviaastuti.blogspot.co.id/2016/04/mitomycin.html
https://www.drugs.com/cdi/mitomycin.html